Good Morning☀
Oke saya lanjutkan ya cerita Backpaker ke Malangnya dihari ketiga hingga hari terakhir.
Jadi setelah kita tidur untuk mengisi ulang tenaga, jam 3 pagi terdengarlah suara pintu diketok oleh bapak - bapak. Siapakah bapak itu????? Oke saya jelasin dulu ya, jadi agenda kita pagi ini adalah pergi melihat sunrise di Gunung Bromo. Yey!!! Jadi beberapa minggu sebelum pergi kita memang sudah carter mobil jeep plus supirnya yang akan antar dan jemput kita dari villa ke Gunung Bromonya. Karena waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Gunung Bromo dari Kota Batu bisa sampai 2/3 jam jadi bapak supirnya menjemput kita di villa di jam 3 pagi. Setelah bapak supirnya datang, kita langsung bersiap - siap dan mengganti baju kita dengan baju hangat karena ya pastinya hawa di Gunung Bromo pasti berkali - kali lipat lebih dingin dibandingkan di Kota Batu. Setelah itu kita naik ke mobil jeep dan langsung tancap gas menuju Gunung Bromo. Formasi duduk kita di mobil jeep memang agak sempit - sempitan. Di kursi depan samping pak supir diisi 2 orang sedangkan 5 lainnya duduk di belakang. Enggak sampai 10 menit di dalam mobil jeep, kondisi langsung hening karena semua penumpang kembali tidur. Pokoknya sih ya karena masih capek, walaupun jalannya agak bolong - bolong saya sih tetep bisa tidur dengan baik. Yang penting jangan lupa bawa bantal leher aja biar tidurnya semakin nyaman. Tiba - tiba sudah mulai terdengar suara ibu - ibu menawarkan masker yang tentunya membuat saya dan teman - teman saya terbangun. Akhirnya kita sampai di kawasan Gunung Bromo. Kita turun dari mobil, dan langsung pergi ke meeting point untuk melihat sunrise. Tapi karena masih jam setengah 5an kita pun singgah ke warung kopi untuk beli minuman hangat. Hingga kira - kira sudah jam 5 lewat kita langsung naik lagi biar bisa dapet tempat di depan. Soalnya yang mau lihat sunrise tuh banyak banget loh jadi pasti susah buat foto kalo enggak dapet tempat di depan. Dan kita berhasil duduk di paling depan, betul betul pas setelah pagar. Tapi setelah ditunggu sampai jam setengah 7, mataharinya tidak kunjung terlihat. Semua pengunjung sedih karena cuaca yang mendung. Untungnya ini kali kedua saya melihat sunrise di Gunung Bromo, jadi saya tidak begitu kecewa. Saran saya lain kali kalo mau kesini lebih baik pastikan kalau saat itu bukanlah musim hujan. Akhirnya kita foto - foto sebentar dan turun ke mobil jeep kembali untuk melanjutkan perjalanan memutar ke kawasan Gunung Bromo lainnya, seperti taman teletubbies dan pasir berbisik. Namun, ya karena cuaca memang mendung jadi kebanyakan hasil foto kita hanyalah kabut yang tebal. Akhirnya di jam 10 kita memutuskan untuk makan mie rebus saja di warung yang ada di sekitar kawah Gunung Bromo. Jam 11 kita pun akhirnya minta bapak supir untuk mengantarkan kita kembali ke villa. Ini saya lampirkan beberapa foto saat berada di Gunung Bromo.
Karena ini adalah hari sabtu, jadi tidak heran kalo jalanan sangatlah macet. Perjalanan pulang kita dari Gunung Bromo ke villa sampai memakan waktu hingga 3 jam. Jam 2 kita baru sampai di villa, dan enggak pake nunggu lama semuanya langsung tidur lagi. Semuanya disebabkan oleh badan yang pegal - pegal karena menghabiskan waktu 3 jam dikemacetan jalan pulang tadi. Di jam 4 sore mulailah beberapa bangun satu persatu untuk mandi dan bersiap untuk menuju ke destinasi selanjutnya.
Jam 5 sore semuanya sudah rapi dan kita langsung berangkat menuju Museum Angkut yang terletak di Jl. Terusan Sultan Agung No. 2. Karena ini adalah hari Sabtu jadi HTM ke Museum Angkut adalah 100.000. Semua jenis dan model transportasi dari berbagai jaman dan berbagai negara ada disini, bahkan ada juga beberapa jenis pesawat yang kita bisa masuki dalamnya dan merasakan keadaan di dalamnya. Lalu setelah berkeliling di dalam Museum Angkut, kalian akan menemukan Pasar Apung Nusantara. Disini, kalian bisa beli berbagai macam makanan yang penjualnya berada di dalam perahu apung. Setelah itu di ujung akan terdapat Museum D'Topeng Kingdom yang berisikan topeng - topeng serta wayang - wayang. Nanti kalian juga bisa mencoba beberapa topeng disini. Pokoknya saya saranin jangan dateng pas weekend karena kalian enggak bakalan dapet spot foto yang bagus dan sepi karena jumlah pengunjung yang sangat banyak.
Akhirnya jam 8an kita keluar dari Museum Angkut dan langsung menuju Batu Night Spectacular yang terletak di Jl. Hayam Wuruk No. 1 Ora - Ora Ombo, sangat dekat dari penginapan kita. Disini tersedia 2 jenis tiket yaitu tiket masuk biasa yang berarti nanti di dalamnya setiap kalian mau menaiki wahana maka kalian harus membayar lagi dan tiket terusan yang berarti kalian bisa menaiki semua wahana yang ada di dalam namun hanya bisa menaiki wahana satu kali saja karena setiap masuk wahana, tiket kalian akan ditandai. Karena kebetulan kita emang berniat menaiki semua jenis wahana akhirnya kita memutuskan untuk membeli tiket terusan yang berharga 100.000. Namun walaupun membeli tiket terusan, masih ada beberapa tempat yang memiliki pengecualian seperti taman lampion dan area go-kart. Pengalaman mencoba wahana permainan di BNS sangat berbeda dengan wahana permainan lain yang ada di Jakarta karena hawa Batu yang sangat sejuk di malam hari dan juga saat sedang menaiki wahana dengan ketinggian tertentu, kita jadi bisa melihat pemandangan kota Batu yang penuh dengan lampu - lampu yang tentunya sangat indah. Di BNS juga dilengkapi dengan foodcourt dengan harga yang sangat amat terjangkau. Akhirnya kita menghabiskan malam minggu kita hingga jam 12 malam disini. Lalu kita kembali ke villa kita. Sesampainya di villa kita langsung beristirahat walaupun dengan hati yang sedih karena ini adalah malam terakhir kita berada di Kota Batu.
Keesokan harinya satu persatu mulai bangun, mandi, dan mulai melakukan packing pakaiannya masing - masing. Di minggu pagi ini dimulai dengan kegiatan memasak mie instan untuk menjadi sarapan pagi kita. Lalu kita pergi menuju pusat oleh - oleh di daerah Batu untuk membeli oleh - oleh. Selanjutnya kita langsung pergi menuju Kedai 27 yang menjual berbagai jenis burger yang sangat terkenal di Kota Malang. Selain itu, harga setiap makanan disini sangat terjangkau apalagi porsi yang disajikan sangatlah besar. Kita lebih memilih untuk memesan beberapa jenis makanan yang akan kita makan bersama - sama karena setelah dari sini, kita memang berniat untuk wisata kuliner di Kota Malang sebelum kembali ke kota masing - masing. Setelah selesai makan di Kedai 27, kita melanjutkan wisata kuliner ini ke Toko Oen. Toko ini terkenal karena sejarahnya yang sudah buka sejak tahun 1930 dan tentunya suasana di dalam toko yang masih sangat authentic dengan nuansa Belanda. Toko Oen menjual berbagai jenis makanan berat dan juga makanan ringan, namun ice cream adalah makanan yang paling terkenal di toko ini. Jadi akhirnya kita memesan ice cream yang berbeda - beda untuk saling icip. Bagi saya sih harganya memang lumayan mahal ya dan kalo saya membandingkan dengan ice cream Ragusa di Jakarta menurut pendapat saya sih, I would like to say that Ragusa is better than Oen. Di Toko Oen ini juga akhirnya kita berpisah dengan Ipo karena dia harus mengunjungi adiknya yang kuliah di Malang juga. Selanjutnya kita hanya sisa berenam dan kita langsung menuju Bakso Bakar Pak Man. Sejujurnya kereta pulang untuk kita yang akan kembali ke Bandung itu akan berangkat jam 4 sore dan saat kita menuju ke Bakso Bakar Pak Man waktu sudah menunjukkan pukul 2 lewat sehingga kita hanya berniat untuk bungkus saja Baksonya agar bisa dimakan di dalam kereta. Harga satu butir bakso bakarnya adalah 1500, jadi kita masing - masing memesan 15000 dan kita mendapatkan 10 butir bakso bakar dengan level sangat pedas. Dan lucunya adalah kita bertemu Yuki Kato disana hehehe... Tapi karena diantara kita enggak ada yang merupakan fans berat Yuki Kato dan kita juga berburu dengan waktu akhirnya kita membungkus bakso bakar dan langsung pergi ke Stasiun.
Kita menuju ke Stasiun Malang Kota Lama dan akhirnya kita sampai di jam 3.28 disana. Kita menurunkan koper dan langsung masuk untuk melakukan check in. Saya mendapatkan tugas untuk melakukan check in dan teman yang lainnya masih di mobil untuk menurunkan barang - barang bawaan kita. Dan celakanya adalah saat saya ingin melakukan check in, ternyata kereta arah Bandung tidak ada yang berangkat dari Stasiun Malang Kota Lama namun semua berangkat dari Stasiun Malang Kota Baru. Akhirnya saya langsung berlari menuju mobil dan mengabarkan semua teman - teman saya. Mereka langsung memasukkan kembali barang - barang ke dalam mobil dan kita langsung memutar arah kembali ke Stasiun Malang Kota Baru. Untungnya adalah jarak antara kedua stasiun itu tidaklah begitu jauh. Akhirnya jam 3.47 kita sampai di Stasiun Malang Kota Baru. Kita langsung menurunkan barang dan kita berfoto di depan stasiun karena kita akan berpisah dengan Citra. Dan alhamdulillah kita tidak terlambat dan masih bisa mengejar Kereta Malabar tujuan Bandung tersebut.
Sekian kisah saya dan teman - teman saya saat melakukan Backpacker ke Malang dan Kota Batu.
Untuk rincian harganya akan saya tuliskan dibawah ini. Harga yang saya tulis tidak termasuk wisata kuliner yang saya lakukan ya, ini hanyalah harga transportasi, akomodasi, dan wisata yang saya lewati disana. Dan sebenarnya kalian masih bisa mendapatkan kereta ekonomi dengan harga yang lebih murah dari pada yang saya dapatkan. Karena saya memesan kereta di waktu yang agak mepet jadi tiket yang lebih murah sudah full booked. Selain itu masih banyak villa lain yang harganya masih lebih murah dibandingkan yang saya gunakan.
1. Kereta Pergi = 220.000
2. Villa = 340.000 (790.000/malam x 3 malam = 2.370.000 lalu dibagi perorang)
3. HTM Jatim Park 2 + Eco Green Park = 150.000
4. Wisata Bromo + Jeep = 170.000 (1.200.000 dibagi perorang)
5. HTM Museum Angkut = 100.000
6. HTM BNS = 100.000
7. Patungan Bensin = 50.000
8. Kereta Pulang = 250.000
TOTAL = 1.380.000
Jadi, bagaimana dengan cerita backpacker kalian?
0 komentar:
Posting Komentar